beberapa kali sudah, hati ini semu dan hampa, ruang rongga yang penuh udara, menggembung dan berusaha keluar dari kerongkongan, aku sesak nafas, ketika apa yang telah di bayangkan, memang selalu nyata terjadi, sudah berulang kali, beberapa kali sampai enggan hati ini terbuka, sebelumnya aku biarkan sebuah kepercayaan ada, tapi apa mau dikata, ketika nyata berkata beda, memang bukan sebuah keinginan untuk berdusta, tapi disini aku sengsara.
dan akhirnyapun, aku berkata dalam hati, mungkin lebih baik sendiri, merasakan sakit sendiri, dan tak perlu menuntut untuk hal apapun, karena aku akan menerimanya sendiri.